Jumat, 28 Mei 2010

PENGEMBANGAN KURIKULUM DENGAN KUALITAS PBM DI SEKOLAH DASAR

Proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Rendahnya mutu pendidikan merupakan akibat dari rendahnya kualitas proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Kualitas pembelajaran di sekolah dipengaruhi pula oleh faktor input diantaranya adalah kemampuan kepala sekolah dan partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum. Oleh karena itu kemampuan kepala sekolah dan partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum memiliki peranan yang penting terhadap kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan berperan terhadap mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis kontribusi kemampuan kepala sekolah dan partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum terhadap kualitas proses belajar mengajar di sekolah dasar yang dilaksanakan di Kota Tanjung Pinang-Provinsi Kepulauan Riau.
Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Data penelitian tentang kemampuan kepala sekolah, partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum dan Kualitas proses belajar mengajar di sekolah dasar dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner terhadap 56 responden sebagai sampel penelitian yang dipilih secara proporsional random sampling dari 62 orang kepala sekolah sebagai populasi. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui tiga tahapan proses yaitu: (1)Mendeskripsikan data variabel penelitian; (2)Menguji persyaratan analisis; (3)Menguji hipotesis untuk mengungkapkan hubungan antar variabel penelitian menggunakan teknik analisis korelasi.

Pengembangan Kurikulum Dengan Kualitas Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar

Pengembangan Kurikulum Dengan Kualitas Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar)

Proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Rendahnya mutu pendidikan merupakan akibat dari rendahnya kualitas proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Kualitas pembelajaran di sekolah dipengaruhi pula oleh faktor input diantaranya adalah kemampuan kepala sekolah dan partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum. Oleh karena itu kemampuan kepala sekolah dan partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum memiliki peranan yang penting terhadap kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan berperan terhadap mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis kontribusi kemampuan kepala sekolah dan partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum terhadap kualitas proses belajar mengajar di sekolah dasar yang dilaksanakan di Kota Tanjung Pinang-Provinsi Kepulauan Riau.
Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Data penelitian tentang kemampuan kepala sekolah, partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum dan Kualitas proses belajar mengajar di sekolah dasar dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner terhadap 56 responden sebagai sampel penelitian yang dipilih secara proporsional random sampling dari 62 orang kepala sekolah sebagai populasi. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui tiga tahapan proses yaitu: (1)Mendeskripsikan data variabel penelitian; (2)Menguji persyaratan analisis; (3)Menguji hipotesis untuk mengungkapkan hubungan antar variabel penelitian menggunakan teknik analisis korelasi.

Rabu, 26 Mei 2010

Kontribusi Faktor-faktor Internal erhadap Keberhasilan Belajar

Salah satu mata kuliah yang berfungsi membentuk sikap professional guru adalah mata kuliah yang diajarkan secara mandiri dan juga Secara teoretis, keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran mata kuliah ini ikut ditentukan oleh karakteristik mahasiswa itu sendiri, di antaranya berupa gaya belajar, sikap dan kebiasaan belajar serta aktivitas yang mereka lakukan dalam merespon strategi pembelajaran yang digunakan dosen dalam perkuliahan. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menemukan besarnya konstribusi gaya belajar, sikap dan kebiasaan belajar serta kualitas pembelajaran terhadap keberhasilan belajar mahasiswa.
Penelitian juga harus menggunakan metode deskriptif dalam bentuk expost facto. Untuk menjaring data yang diperlukan sesuai dengan variabel penelitian, digunakan instrument penelitian berupa: GEFT (Group Embedded Figures Test) untuk mengukur gaya belajar field dependent-field independent, SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) untuk mengukur sikap dan kebiasaan belajar, serta kuesioner berbentuk skala sikap untuk mengukur aktivitas mahasiswa dalam strategi pembelajaran langsung pada mata kuliah. Temuan penelitian ini adalah bahwa aktivitas mahasiswa dalam strategi pembelajaran langsung pada mata kuliah Materi Pendidikan Agama Islam ikut ditentukan secara langsung oleh faktor gaya belajar (field dependent-field independent) sebesar 25,1% dan faktor sikap dan kebiasaan belajar sebesar 58%. Sedangkan keberhasilan belajar (prestasi akademik) mata kuliah ikut ditentukan oleh gaya belajar (field dependent-field independent) sebesar 27,9%, sikap dan kebiasaan belajar mahasiswa tidak memberikan pengaruh langsung terhadap keberhasilan belajar mahasiswa dalam mata kuliah . Pengaruh tak langsung sikap dan kebiasaan belajar mahasiswa melalui variabel aktivitas mahasiswa dalam strategi pembelajaran langsung terhadap keberhasilan belajar (prestasi akademik) mata kuliah Materi Pendidikan Agama Islam adalah signifikan sebesar 19%. Kadar aktivitas mahasiswa dalam strategi pembelajaran langsung juga ikut mempengaruhi secara langsung keberhasilan belajar mahasiswa sebesar 32,8%.
Kepada dosen pengampu mata kuliah Materi Pendidikan Agama Islam direkomendasikan antara lain